Empat Keistimewaan Siwak menurut Imam Al Ghazali

masholeh.com


Hal kecil yang menjadi perhatian Islam adalah anjuran untuk bersiwak setiap saat, lebih-lebih ketika hendak mengerjakan shalat wajib atau Sunnah.
Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah menjelaskan bahwa bersiwak ada beberapa keistimewaan, diantaranya:
Pertama, akan membersihkan mulut dari berbagai macam bau tak sedap.
Kedua, menjadi penyebab disayangi atau mendapatkankan keridhan-Nya.
Ketiga, Syaitan membenci orang yang bersiwak, alasannya karena syaitan akan hal-hal yang menjijikkan.
Keempat, menambah pahala shalat. Imam al-Mundziri dalam kitab at-Targib wa at-Tarhib mengutip sebuah Hadits yang berbunyi:
ﻭﻋﻦ ﺟﺎﺑﺮ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺭﻛﻌﺘﺎﻥ ﺑﺎﻟﺴﻮاﻙ ﺃﻓﻀﻞ ﻣﻦ ﺳﺒﻌﻴﻦ ﺭﻛﻌﺔ ﺑﻐﻴﺮ ﺳﻮاﻙ ﺭﻭاﻩ ﺃﺑﻮ ﻧﻌﻴﻢ ﺃﻳﻀﺎ ﺑﺈﺳﻨﺎﺩ
Artinya:
“diriwayatkan dari Sahabat Jabir RA, ia berkata: Rasulullah bersabda: “Shalat dua rakaat dengan diawali bersiwak terlebih dahulu lebih utama daripada tujuh puluh rakaat tanpa memakai siwak. (HR. Abu Naim, Sanad hadits Hasan).
Dari penjelasan ini, bersiwak merupakan anjuran Agama, bahkan seumpama tak memberatkan Umat, Nabi akan selalu memerintahkan untuk bersiwak ketika hendak melakukan Shalat, seperti Hadist yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari:
عن ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ: ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ: ﻟﻮﻻ ﺃﻥ ﺃﺷﻖ ﻋﻠﻰ ﺃﻣﺘﻲ ﺃﻭ ﻋﻠﻰ اﻟﻨﺎﺱ ﻷﻣﺮﺗﻬﻢ ﺑاﻟﺴﻮاﻙ ﻣﻊ ﻛﻞ صلاة
Artinya:
diriwayatkan dari Abi Hurairah RA, Bahwasannya Rasulullah bersabda: “Seumpama aku tak memberatkan kepada umatku atau kepada manusia maka akan aku perintahkan untuk bersiwak setiap hendak mengerjakan Shalat. (HR. Al-Bukhari.
Hadist ini sebagai bukti bahwa Nabi tak mau memberatkan umatnya, sehingga sebuah ajaran akan dilakukan dengan disesuaikan kemampuan masing-masing individu, tanpa ada yang rasa terbebani.