Ahmad bin Khadrawih Al Balhi: Tokoh islam yang Peduli Fakir Miskin

 

Ahmad bin Khadrawih Al Balhi: Tokoh islam yang Peduli Fakir Miskin


Nabi Muhammad sebagai seorang Rasul sangat sayang kepada fakir miskin. Kepedulian ini dibuktikan dengan jiwa dan raga bahkan harta sekaligus untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Hal inilah yang menginspirasi ulama' besar yang bernama Ahmad bin Khadrawih Al Balhi.


Nama lengkap Ahmad bin Khadrawih Al Balhi adalah Abu Hamid Ahmad bin Khadrawih Al Balhi yang lahir pada tahun 145 H. dan wafat pada tahun 240 H. Ahmad bin Khadrawih Al Balhi merupakan ulama' besar dan tersohor di daerah Khurasan.


Ahmad bin Khadrawih Al Balhi pernah belajar kepada Imam Abu Turab dan Imam Hatim Al Asham begitu juga belajar kepada imam Abu Yazid Al Bustami. Imam Dzahabi dalam kitab Siyar A'lam An Nubala menggambarkan sosok pribadi Ahmad bin Khadrawih Al Balhi sebagai seorang yang Zuhud (tak terlena gemerlapan dunia) serta sebagai orang yang shaleh dekat dengan Tuhannya.


Dia dikenal sebagai ulama besar yang memiliki pengaruh luas. Disamping itu ia menjadi tokoh tasawuf yang beraliran Sunni pada abad ke 3 H. di daerah Khurasan.


Adapun murid-murid Ahmad bin Khadrawih Al Balhi diantaranya adalah Imam Abu Bakar Al Warraq, Imam Abu Hafs An Naisaburi, Imam Muhammad bin Al Fadl Al Balkhi juga Imam Muhammad bin Hamid At Tirmidzi.


Nasehat Ahmad bin Khadrawih Al Balhi


Ahmad bin Khadrawih Al Balhi dikenal luas dikalangan ulama' karena nasehat-nasehat bijaksananya terutama tentang anjuran untuk peduli kepada sesama manusia terutama yang saling membutuhkan. Diantara nasehatnya adalah


ﻣﻦ ﺧﺪﻡ اﻟﻔﻘﺮاء ﺃﻛﺮﻡ ﺑﺜﻼﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎء: ﺑﺎﻟﺘﻮاﺿﻊ، ﻭﺣﺴﻦ اﻷﺩﺏ، ﻭﺳﺨﺎﻭﺓ اﻟﻨﻔﺲ


Barangsiapa yang mau melayani orang-orang fakir maka ia akan dimuliakan akan tiga hal. Pertama, Ia akan menjadi orang yang rendah hati (tawadhu'). Kedua, Ia akan memiliki Budi pekerti yang baik. Ketiga, akan menjadi orang yang dermawan.


Dari sini terlihat bahwa Ahmad bin Khadrawih Al Balhi menekankan kepedulian kepada orang yang berada dibawah garis kemiskinan. Dia mengingatkan kepada umat Islam agar menjadi orang yang baik tidak hanya dari ibadah semata namun memperbaiki hubungan fakir miskin termasuk menjadikan nilai ibadah yang sangat tinggi dan berarti.


Nasehat ini sangat relevan bila dipraktekkan dalam kehidupan saat ini terutama saat pandemi covid belum berakhir. Orang yang kurang biaya membutuhkan uluran tangan orang-orang kaya demi keberlangsungan hidup mereka yang sangat terjepit oleh lilitan hutang maupun ekonomi yang semakin tak kunjung membaik.