Cara Mengagungkan Allah, begini



Banyak orang yang mengaku cinta kepada Allah, tapi tak melakukan perintahnya, malah berani durhaka kepada-Nya atau berani menentang Rasul-Nya.



Islam sangat memprioritaskan segala kewajiban, mulai urusan ibadah, misalnya Shalat, puasa, dan ibadah lain, maupun urusan Muamalat dengan sesama manusia.

Dalam sebuah Hadis yang termuat dalam kitab Riyadusholihin karya Imam Nawawi dijelaskan bahwa Kriteria orang yang mengagungkan Allah yaitu:

ﻭﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻣﻮﺳﻰ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: "ﺇﻥ ﻣﻦ ﺇﺟﻼﻝ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺇﻛﺮاﻡ ﺫﻱ اﻟﺸﻴﺒﺔ اﻟﻤﺴﻠﻢ، ﻭﺣﺎﻣﻞ اﻟﻘﺮﺁﻥ ﻏﻴﺮ اﻟﻐﺎﻟﻲ ﻓﻴﻪ، ﻭاﻟﺠﺎﻓﻲ ﻋﻨﻪ ﻭﺇﻛﺮاﻡ ﺫﻱ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ اﻟﻤﻘﺴﻂ "ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺭﻭاﻩ ﺃﺑﻮ ﺩاﻭﺩ

Artinya: Diriwayatkan dari Abi Musa, ia berkata: Nabi bersabda: diantara tanda orang yang mengagungkan Allah yaitu  memuliakan orang muslim yang sudah beruban atau orang yang lebih tua umurnya, menghormati  penghafal Al Qur'an yang tak berlebihan dalam mempraktekkan isinya, dan menghargai pemimpin yang adil. (H.R. Abu Dawud)

Dari penjelasan hadis diatas, menjadi jelas bahwa tanda orang yang mengagungkan Allah Ada 3 Kategori:

Pertama, menghormati seorang muslim yang lebih tua usianya, terutama yang sudah beruban, baik dalam suatu majelis, atau di mana saja, serta menghargai perkataannya, hal ini seperti di ungkapkan oleh Imam Munawi dalam kitab Faidhul Qodir.

Kedua, memuliakan orang yang hafal Al Quran atau yang membacanya dengan tak terlalu berlebihan(Guluw) dalam mengamalkan isinya.Mereka adalah orang yang selalu menjaga isi Al Qur'an dengan hafalan, maupun pemahaman yang benar, maka memuliakan mereka sama saja memuliakan Allah.

Ketiga, tunduk dan menghormati pemerintah yang adil, baik selevel RT sampai Presiden. Karena mereka pelaku pembuat kebijakan, bila mereka menerapkan keadilan yang bermanfaat bagi semua elemen, yang membawa maslahat (kebaikan) umum, maka mereka tercatat orang yang telah memakmurkan bumi ini.

Maka dari itu memuliakan mereka sama saja memuliakan Tuhan kita, dan semoga kita termasuk kategori manusia yang taat kepada-Nya.


Oleh: Moh Afif Sholeh
Gang Mujair, 29 Mei 2018