Esensi Shalat dalam Kehidupan sehari–hari
Oleh: Moh Afif Sholeh
S
|
alah satu
Rukun Islam ialah perintah untuk menjalankan Shalat, menurut bahasa Shalat berarti
Doa, sedangkan Shalat menurut Istilah berarti ucapan-ucapan maupun
perbuatan yang diawali dengan Takbir dan diakhiri dengan Salam dengan Syarat
yang telah ditentukan, merupakan ritual ibadah yang berkaitan dengan waktu,
serta sebagai Syiar tegaknya ajaran agama. Imam Syatibi
dalam kitabnya Al Muwafaqat menyatakan: المقاصد
أرواح الأعمال artinya: Tujuan akhir
sebagai ruh sebuah ajaran. Dalam Al Qur’an maupun Sunnah Rasul banyak menjelaskan
tentang tujuan dasar shalat, diantaranya:
Pertama, untuk mengingat Allah(Dikir), Pada hakikatnya Shalat
mengajarkan kita sebuah komunikasi yang intens antara Makhluk dengan sang
Khalik, serta adanya penghambaan diri sepenuhnya terhadap Allah Dzat yang
mengatur segala yang ada di alam semesta ini, karena shalat sebagai amalan yang
utama untuk mendekatkan diri kepadaNya. Sebelum melakukan shalat ada syarat
yang harus terpenuhi yaitu bersuci segala najis, baik badan, pakaian maupun
tempat, ini mengisyaratkan kepada kita bahwa untuk meghadap Allah diperlukan
kesiapan mental menghadapi Sang Maha Suci(Al Quddus).
Kedua, Shalat berfungsi mencegah dari perbuatan keji dan
munkar, menurut Ibnu Abbas kata الفحشاء berarti maksiat, danالمنكر
berarti sesuatu yang tidak dikenal dalam Syari’at Islam dan Sunnah Nabi.
Sedangkan menurut Syeh Nawawi Al Bantani dalam tafsirnya menjelaskan tentang الفحشاء berarti larangan untuk menafikan/meniadakan
adanya Tuhan atau disebut Atheis المعطلة sedangkan kata المنكر berarti menetapkan adanya Tuhan selain Allah
atau bisa disebut Musyrik. Maka ketika orang yang shalat mengucapkan takbir
mengisyaratkan uacapan الله mengakui adanya Tuhan, serta membantah
orang yang tidak percaya kepada Tuhan, sedangkan ucapan أكبر berati Tuhan yang
Maha Agung hanya satu saja bukan terdiri dari berbagai macam Tuhan.
Ketiga, Shalat mengajarkan kerukunan sesama
manusia, terbukti bacaan Salam sebagai doa keselamatan kepada sekitar kita,
baik yang dikenal maupun tidak. Hal ini sesuai Hadis Nabi yang berbunyi:
المسلم
من سلم الناس من لسانه ويده والمهاجر من هجر ما نهى الله عنه.
Artinya:
Orang muslim yang baik adalah orang yang memberikan keamanan orang lain dari ganguan ucapan dan tangannya, serta orang yang Hijrah adalah orang yang meninggalkan laranganNya.
Dari penjelasan ini, orang muslim yang taat mejalankan
perintah agama selalu menjaga perkataan serta prilakunya agar tidak meyakiti
orang lain, serta berusaha menjauhkan diri dari sikap yang tidak diridhoi oleh
sang Maha Pencipta.
Keempat, Shalat mempersatukan Umat Islam seluruh dunia,
terbukti orang yang Shalat pasti menghadap Kiblat, hal ini sebagai titik
persamaan walaupun berbeda tempat, ras, pilihan maupun pendapat. Sungguh ajaran
Islam sangat mulia tidak hanya mengajarkan urusan Spiritual saja, namun masalah
kehidupan sehari-hari, mulai masalah kebersihan sampai masalah persatuan di
masyarakat.