Tafsir Surat Al Hujurat Ayat 6: Lakukanlah 6 Hal ini Bila Mendapatkan Informasi tentang Diri Kita


Manusia merupakan makhluk yang diberikan anugerah anggota badan  yang lengkap mulai mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, mulut untuk berbicara, akal untuk berfikir dan lainnya. Semua itu merupakan nikmat yang harus disyukuri.
Sayangnya nikmat yang besar itu seringkali digunakan untuk hal-hal yang tak baik, misalnya mulut digunakan untuk menyebarkan berita kebohongan atau hoax atau untuk mengadu domba orang lain.
Bagaimana cara mengatasi  seseorang  yang memberikan informasi atau berita dari orang lain yang membicarakan tentang diri kita?

Al-Qur’an telah memberikan solusi masalah diatas, terutama dalam Surat Al-Hujurat ayat 6 yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ (6
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
Menurut Imam Al-Baidhawi dalam Tafsirnya yang berjudul Anwar Tanzil wa Asrar at-Ta’wil menjelaskan bahwa Ayat ini merupakan anjuran untuk tabayun atau minta klarifikasi dan mengidentifikasi masalah agar menjadi jelas bila seseorang yang fasik membawa sebuah kabar yang belum jelas kebenarannya.
Dalam hal ini, Abu Lais as-Samarkandi dalam Tanbih al-Ghafilin menjelaskan:
ﺇﺫا ﺃﺗﺎﻙ ﺇﻧﺴﺎﻥ ﻓﺄﺧﺒﺮﻙ ﺃﻥ ﻓﻼﻧﺎ ﻗﺪ ﻓﻌﻞ ﺑﻚ ﻛﺬا ﻭﻛﺬا، ﻭﻗﺎﻝ ﻓﻴﻚ ﻛﺬا ﻭﻛﺬا، ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻴﻚ ﺳﺘﺔ ﺃﺷﻴﺎء
Bila seseorang mendatangimu kemudian ia memberikan kabar bahwa si Fulan telah berbuat begini dan begitu tentangmu juga membicarakanmu begini-begini maka kamu wajib melakukan 6 hal ini.
Pertama,  Jangan cepat mempercayainya karena orang yang sering adu domba  kesaksiannya tertolak dalam Islam.
Kedua, mencegah perbuatannya agar tak merugikan orang lain karena mencegah yang munkar (Nahi Munkar) hukumnya  wajib.
Ketiga, Marah karena Allah karena ia telah berbuat kemaksiatan atau kegaduhan.
Keempat, jangan sampai negatif thinking atau su’udzhan kepada orang lain yang tak ada dihadapannya. Alasannya adalah su’udzhan kepada orang muslim haram hukumnya.
Kelima, Jangan mencari-cari kesalahan orang lain, karena itu perbuatan terlarang.
Keenam, jangan mudah menerima suatu informasi darinya, apalagi sampai terpancing untuk berbuat yang hal dilarang.
Dari penjelasan diatas dapat dipahami seorang mukmin harus berhati-hati bila bertemu orang yang memberikan informasi apapun terutama tentang diri sendiri untuk selalu waspada agar tak menjadi celaka karena termakan isu atau kabar kebohongan.