Kita sebagai Umat Nabi
seharusnya berbangga dengan beliau, karena atas pengorbanan dan jasanya sebagai
rasul yang diutus untuk memberi rahmat, kasih sayang seluruh Alam, tak hanya
kepada manusia saja, namun kepada hewan, bahkan tumbuhan tak luput dari
sorotannya, lebih-lebih kepada kaum yang lemah, baik secara ekonomi, maupun
sosial, seperti fakir miskin selalu ia perjuangkan hak-haknya, terutama para
janda yang ditinggal mati suaminya, atau karena sebab lain.
Dalam sebuah Hadis yang
menceritakan tentang bukti beliau membela kaum yang lemah yaitu:
ﻋﻦ
ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ، ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ: اﻟﺴﺎﻋﻲ ﻋﻠﻰ اﻷﺭﻣﻠﺔ ﻭاﻟﻤﺴﻜﻴﻦ،
ﻛﺎﻟﻤﺠﺎﻫﺪ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ اﻟﻠﻪ - ﻭﺃﺣﺴﺒﻪ ﻗﺎﻝ - ﻭﻛﺎﻟﻘﺎﺋﻢ ﻻ ﻳﻔﺘﺮ، ﻭﻛﺎﻟﺼﺎﺋﻢ ﻻ ﻳﻔﻄﺮ. (رواه
مسلم)
Artinya: Diriwayatkan dari Abi
Hurairah, Nabi bersabda: Orang yang mau mengurusi, mengayomi para janda dan
orang miskin seperti orang yang jihad di jalan Allah, yang selalu tahajud di
malam hari, dan juga seperti orang yang selalu menjalankan puasa. (HR. Muslim).
Dalam Kitab Faidhul Qodir
karya Imam Munawi, beliau menjelaskan Hadis diatas bahwa orang yang selalu
mengurusi, memberikan manfaat, serta memberikan solidaritas untuk para janda
dan fakir miskin, pahalanya sangat besar, sampai di samakan dengan orang yang
selalu berjuang di jalan Allah, serta Ahli dalam tahajud, dan puasa siang
harinya, sungguh mulia orang yang mau menyangkut kaum lemah seperti mereka.
Dari dari penjelasan ini, orang
yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi akan mendapatkan kedudukan yang tinggi di
hadapan Allah dan Rasul-Nya, serta sebagai bukti kecintaan kepada mereka sesuai
yang dianjurkan oleh Nabi.
Agama Islam sangat konsen tidak
hanya urusan ibadah saja, namun urusan sosial sangat menjadi prioritas yang
utama, sebagai wujud bahwa ajaran Islam sangat ramah kepada siapapun, tanpa
memandang kasta sosial di masyarakat.
Semoga kita tercatat sebagai
Umat Nabi yang selalu taat kepadanya, dengan memperjuangkan, dan
memikirkan kaum yang termarjinalkan oleh kondisi dan keadaannya.
*MOH AFIF SHOLEH