foto: masholeh.com |
Islam
sangat menganjurkan akan kebersihan, tidak hanya badan semata, namun kesucian
hati sangat menjadi prioritas utama. Salah satu kewajiban orang islam adalah
harus suci dari hadas besar maupun hadas kecil ketika hendak melakukan shalat
atau ibadah yang mengharuskan bersuci terlebih dahulu.
Berwudhu
merupakan cara mensucikan diri dari hadas kecil. Agar wudhu kita diterima oleh
Allah harus memenuhi syarat dan rukunnya terutama bagai yang mau berdoa
setelahnya akan mendapatkan keistimewaan dimudahkan untuk masuk Surga yang ia
kehendaki. Hal ini sesuai dalam sebuah Hadis yang berbunyi:
عَنْ عُمَرُ رضي
الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم: مَا مِنْكُمْ
مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ – أَوْ فَيُسْبِغُ – الْوَضُوءَ ثُمَّ
يَقُولُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ
وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ
مِنْ أَيِّهَا شَاءَ “
Artinya: diriwayatkan dari Umar bin khattab, ia berkata: Rasulullah
bersabda: “tidaklah salah satu dari kalian berwudhu lalu menyempurnakan
wudhunya kemudian berdoa: “saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yangberhak selain
Allah dan Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, kecuali akan
dibukakan pintu-pintu surga yang ada delapan macam, ia bebas memasukinya. ((HR.
Muslim)
Ibnu
Rajab al-Hanbali dalam kitab Jami
al-Ulum wa al-Hikam menjelaskan bahwa wudhu yang disertai
bacaan dua Syahadat setelahnya sebagai penyebab terbukanya pintu surga, maka
dari itu wudhu termasuk sebagian dari iman kepada Allah dan Rasulnya, begitu
juga wudhu sebagai bukti keimanan, tak ada yang mau menjaganya kecuali mukmin
sejati.
baca juga: Termasuk Mengagungkan Allah Mentaati Pemerintah yang Sah
Dari
penjelasan diatas menggambarkan betapa Allah sangat memudahkan hambanya untuk
masuk surganya, sayangnya kebaikan sekecil apapun berat untuk dilakukan karena
besarnya godaan dari dalam diri manusia misalnya godaan nafsu yang selalu
mengarahkan hal negatif maupun dari pengaruh luar seperti godaan Syaithan
maupun yang lain.
Tak
ada cara lain kecuali memang harus dipaksa untuk melakukannya, seberat apapun
kondisinya, lama kelamaan akan menjadi mudah karena sudah menjadi terbiasa.
*moh afif sholeh