Benahi Dirimu, Orang lain akan tunduk padamu





Manusia makhluk yang unik, ingin dirinya dipuji, dihormati, tapi ia tak mau memulai. Ironis memang, namun memang begitulah Karakter aslinya. Hanya manusia yang sadar akan beruntung tak akan tenggelam oleh waktu yang semakin pudar.


Seorang Ulama' yang bernama Abu Hatim dalam Kitab Raudhatul Uqala, ia berkata: Sumber segala ketaatan di Dunia adalah memperbaiki diri dan tak mencemari hati dari kotoran.
Hal ini, sangat beralasan karena, bila seseorang terbiasa melakukan kebaikan dikala sendirian tak ada manusia yang melihatnya, maka akan menjadi sebuah pembiasaan, sehingga ia akan mempraktekkan kebaikan itu tak ada kepentingan apapun atau embel-embel ingin dipuji-puji orang lain, atau tujuan lain.
Keterangan ini diperkuat oleh Abu Al-lais Assamarqandi dalam Kitab Tanbih Al-Gofilin, beliau mengutip salah satu filosof yang menyatakan bahwa
orang yang memperbaiki amalnya atau berbuat sesuatu dikala ramai, banyak orang yang melihat, sebaliknya ia tak beramal dikala sendiri, maka amalannya itu kurang bermanfaat penuh untuk dirinya.

Seseorang bila sudah konsisten ucapan dan perbuatannya, maka akan membawa daya magnet tersendiri, sehingga orang lain akan hormat dengan sendirinya karena ia bukan seorang yang pembual, tak banyak omongan namun banyak kerja, sehingga hidupnya tambah berkarya.

Di dalam Surat Al Isra, potongan Ayat 7 yang berbunyi:

إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا

Artinya: jika kamu berbuat kebaikan, maka kebaikan itu akan kembali kepada diri kalian, sebaliknya bila kamu berbuat kejahatan, maka kamu akan merasakan balasannya.

Menurut Syeh Nawawi Al Bantani, beliau menafsirkan ayat ini bahwa jika kamu berbuat kebaikan dengan menjalankan sebuah ketaatan, maka kamu akan merasakan hasilnya, karena dengan berkahnya kebaikan itu, Allah akan membuka pintu segala hal-hal yang positif untuk dirinya.

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kunci supaya dihormati orang lain adalah kita harus membenahi diri sendiri terlebih dahulu, dan memperbaiki dengan amal kebaikan.


Oleh: Moh Afif Sholeh
5 Juli 2018