Hikmah yang dipetik di akhir Ramadhan



Ramadhan bulan suci yang selalu dinanti kedatangannya, namun sedikit sekali yang menjadi pemenang yang sampai akhir dalam istiqomah dalam beribadah. Hal ini sebagai bahan evaluasi, renungan kita bersama, bahwa setelah Ramadhan masih ada sebelas bulan yang akan dilaluinya, pertanyaannya adalah seberapa besar kesiapan kita menghadapi bulan setelah Ramdhan?


Untuk menjawab pertanyaan diatas, ada hal penting yang perlu dibahas, diantaranya adalah orang yang beruntung yaitu selalu mengevaluasi segala perbuatan selama Ramadhan, baik ibadah maupun Muamalah dengan sesama manusia, karena hal ini sebagai bekal bahan introspeksi diri supaya ada perkembangan di lain hari, serta mampu mengukur kekurangan kita agar menjadi nilai positif bagi diri sendiri maupun orang lain.
Alasannya adalah  Ramadhan mampu membawa perubahan seseorang, baik dari spiritual, sosial, bahkan untuk pemersatu umat.

Hal ini terbukti bila seseorang yang berpuasa akan melatih dirinya untuk bersikap jujur kepada diri sendiri, seumpama ia membatalkan puasa yang tahu dirinya sendiri dan Tuhannya walau orang lain tak mengetahuinya. Ini merupakan latihan yang sangat manjur untuk membersihkan jiwanya.

Sedangkan Ramadhan menjadikan seseorang akan sadar tentang urusan sosial dengan merasakan prihatin menahan lapar dan dahaga seperti kondisi yang dirasakan oleh orang lain, begitu juga di bulan Ramadhan banyak orang yang menyedekahkan sebagian rizkinya untuk berbuka.

Momentum Ramadhan juga mampu menyatukan umat untuk selalu menjaga persatuan, terbukti dengan puasa semua elemen  umat Islam  menjalankan ibadah secara khidmat.

Semoga ibadah di bulan Ramadhan mampu memberikan pencerahan untuk bulan-bulan setelahnya.

Depok, 11 Juni 2018