Mulutmu
Harimaumu
Saat ini, banyak orang yang mengeluarkan
statement, maupun kritikan dengan cara yang kurang santun untuk merespon hal yang berbeda dengan
pendapatnya. Dari fenomena tersebut, bagaimana islam menyikapinya?
Islam tidak
hanya sebuah doktrin semata, tapi didalamnya memuat aturan aturan yang harus
dipatuhi oleh pemeluknya, mulai dari cara bersikap atau berhubungan dengan
Allah sebagai Tuhanya, serta kepada Rasulnya, dan yang berkaitan dengan manusia
yang lainnya(muamalah), diantaranya islam mengatur pentingnya menjaga lisan
agar ucapan yang keluar membawa nilai yang positif dan tidak merugikan bahkan
sampai menyakiti orang di sekitarnya.
Dalam Surat Al
Ahzab ayat 70-71, Allah menjelaskan tentang pentingnya menjaga ucapan, yaitu
yang berbunyi:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ
لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu
kepada Allah dan berkatalah dengan perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni
dosa-dosamu. Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia akan mendapatkan kemenangan yang besar.
Menurut Imam Baidhawi dalam tafsirnya
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan قولا سديدا yaitu ucapan yang ditujukan
untuk tujuan kebenaran, karena hal itu akan medatangkan beberapa manfaat.
Pertama, Memacu semangat dalam berbuat kebaikan sehingga
hidupnya selalu dalam lindungan Allah, serta menjadikan amal perbuatannya
diterima oleh Allah, hal ini sesuai dengan perkataan Ibnu Abbas dalam
menjelaskan Ayat di atas, serta ia akan mendapatkan pahala yang banyak sekali.
Kedua, Allah akan mengampuni dosanya, disebabkan karena ia
selalu memegang teguh(istiqamah) dalam ucapan maupun perbuatan.
Dari penjelasan ayat
ini, sangat penting menjaga lisan, agar terhindar dari kesalahan yang
disengaja, maupun tidak, karena lisan ibarat harimau kejam yang siap memangsa
korbanya, maka diperlukan kehati-hatian dalam berbicara dan bertindak, karena
manusia akan selamat bila ia mau menjaga lisannya.
Dalam hal ini, ada
sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah berisi tentang anjuran untuk
selalu berkata yang baik atau diam sebagai solusi yang bijaksana dalam
menghindari segala kesalahan kepada orang lain, yang berbunyi:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ
رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ
وَاليَوْمِ الاخِرِ فَلْيَقُلْ
خَيْراً أَوْ لِيَصْمُتْ...رَوَاهُ البُخَارِيْ وَمُسْلِمٌ
Artinya: diriwayatkan
dari Abi Hurairah, bahwasanya Rasulallah bersabda: Barang siapa yang beriman
kepada Allahdan hari akhir, maka berkatalah yang baik, atau diam saja.
Dalam hadis ini
ada pernyataan tentang keimanan seseorang kepada Allah dan hari Akhir dikaitkan
dengan pentingnya menjaga lisan, supaya manusia hati-hati menggunakannya,
karena efeknya sangat luar biasa, berapa banyak orang yang hancur gara gara
mulutnya tak diatur, hubungan persaudaraan pecah gara-gara lisannya tak
terarah, jabatan tersingkir gara-gara omongan yang tidak dipikir.
Lorong Senyap,
19/02/2018