Kenali Bisikan Hatimu



Kenali Bisikan Hatimu
Oleh: Moh Afif Sholeh

 
Foto: Penulis di depan Masjid Besar Al Istiqomah, Pangandaran
Seringkali kita mendengar berita yang menghebohkan tentang orang yang mengaku menjadi Nabi palsu, terutama di Indonesia, ada Ahmad Musadek, Lia Eden, dll. Mereka menganggap telah mendapatkan bisikan wahyu yang dibawa oleh Malaikat, setelah mereka bertapa di gunung atau menyendiri(Uzlah) di tempat sepi yang jauh dari hiruk pikuk masyarakat. Padahal bisikan atau wangsit yang ia dapatkan bisa saja datangnya dari Jin atau Syaitan, sehingga pemahaman Agama dan akal sehatnya tidak dipakai sebagai  pijakan tolak ukur sebuah kebenaran. Akhirnya mereka terbujuk rayuan godaan yang menyesatkan.

Seorang ulama besar yang bernama Imam Qusyairi dalam kitab Risalahnya[1] memaparkan bahwa bisikan hati atau dikenal الخواطر ada beberapa kategori:
a.       Ilham yaitu bisikan yang datangnya dari Malaikat, hal ini bisa diketahui dengan adanya kecocokan atau kesesuaian dengan ajaran Agama, misalnya: ada ajakan dalam hati kita untuk melakukan Shalat berjamaah atau ibadah lain, yang itu semua merupakan perintah Agama, maka bisikan semacam ini termasuk kategori Ilham.
b.      Al Hawajis ((الهواجس yaitu bisikan hati yang datangnya dari Nafsu. Cara untuk mengetahuinya adalah mengajak kepada hal yang berbau Syahwat (keinginan yang berlebihan) dalam berbagai hal, mulai makan, minum, berpakaian yang melampaui batas kewajaran. Hal ini sesuai dengan Al Qur’an yang berbunyi:
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَّحِيمٌ (53)
Artinya: Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.(Q.S Yusuf:53)
Izzuddin bin Abdissalam dalam Tafsirnya menjelaskan bahwa: Sesungguhnya Nafsu mengajak atau mengarahkan untuk berbuat kejahatan, bila sudah dikuasai Syahwat (keinginan yang berlebihan).[2]
c.       Waswas yaitu bisikan hati yang berasal dari pengaruh Syaitan. Ini bisa dideteksi melalui adanya ajakan untuk berbuat maksiat atau larangan agama. Dalam Al Qur’an Surat An Nas dijelaskan bahwa: Syaitan selalu membisikkan kejahatan melalui dada manusia atau hati, karena hati sebagai pusat untuk mempengaruhi anggota tubuh yang lain, ketika hati manusia sudah dikuasai Syaitan, maka dengan mudah ia melakukan segala bentuk larangan.
d.      Bisikan Kebenaran (خلطر حق) yaitu bisikan yang berasal Allah langsung kepada hamba yang dicintaiNya. Hal ini bisa didapatkan ketika seorang hamba mampu melawan Nafsunya, serta mampu menghalau pengaruh dari Syaitan, dengan didasari ilmu pengetahuan Agama, sehingga Para malaikat selalu memberi Ilham kepadanya supaya selamat sampai tujuannya yaitu mendapatkan Ridho dari Sang Maha Kuasa.
Setelah kita mengetahui tentang kategori bisikan hati, maka sebaiknya kita selalu waspada dalam menyikapi apapun, dan selalu diukur dari kaca mata Agama (ميزان الشرع). Hal ini sesuai pernyataan Ibnu Rislan dalam Kitab Zubadnya yang berbunyi:
وَزِنْ بِحُكْمِ الشَّرْعِ كُلَّ خاطِرِ ** فإن يَكُنْ مأمُورَهُ فَبَادِرِ
Artinya: Semua bisikan hati harus diukur dari kacamata Syariat, bila sesuai dengan perintah maka segera lakukan.
Kunci menghadapi segala godaan adalah dengan memperbanyak ilmu pengetahuan Agama yang benar serta mempraktikkan ajaran Agama sebatas kemampuan agar  kita tidak keluar dari jalur yang telah ditentukan, semoga bermanfaat.


Lorong Senyap, 18/10/2017





[1] Abdul Karim Bin Hauza, Ar Risalah Al Qusyairiyyah, hal 190
[2] Lihat Tafsir Al Qur’an, Al Izz bin Abdissalam, (Beirut: Dar Ibnu Hazm, 1996),  juz 2, hal 126