Puasa dan Al Qur'an Pemberi Penolong(Syafaat) di Hari Qiyamat.

Puasa dan Al Qur'an Pemberi Penolong(Syafaat) di Hari Qiyamat.

Oleh: Moh Afif Sholeh



Ramadhan bulan penuh berkah, Puasa disiang hari membawa dampak positif tersendiri bagi yang melakukan, terutama mampu menjadi benteng sebagai penahan nafsu amarah, serta menjauhkan diri dari segala kejahatan baik yang terang terangan. maupun sembunyi sembunyi, ternyata amalan puasa
 dan Al Qur'an diakhirat kelak menjadi pemberi Syafa'at, seperti keterangan dalam sebuah Hadis yang berbunyi:


اﻟﺼّﻴﺎﻡ ﻭَاﻟْﻘُﺮْﺁﻥ ﻳﺸﻔﻌﺎﻥ ﻟﻠْﻌَﺒﺪ ﻳَﻮْﻡ اﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔ ﻳَﻘُﻮﻝ اﻟﺼّﻴﺎﻡ ﺃَﻱ ﺭﺏ ﺇِﻧِّﻲ ﻣﻨﻌﺘﻪ اﻟﻄَّﻌَﺎﻡ ﻭاﻟﺸﻬﻮاﺕ ﺑِﺎﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ ﻓﺸﻔﻌﻨﻲ ﻓِﻴﻪِ ﻭَﻳَﻘُﻮﻝ اﻟْﻘُﺮْﺁﻥ ﺭﺏ ﻣﻨﻌﺘﻪ اﻟﻨّﻮﻡ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻓﺸﻔﻌﻨﻲ ﻓِﻴﻪِ ﻓﻳﺸﻔﻌﺎﻥ (ﺣﻢ ﻃﺐ ﻛ ﻫَﺐ ﻋَﻦ اﺑْﻦ ﻋَﻤْﺮﻭ) ﺑﻦ اﻟْﻌَﺎﺹِء


Artinya: Puasa dan Al Qur'an akan memberi Syafa'at kepada seseorang kelak di hari Qiyamat, Puasa berkata: Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku (puasa) telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat di siang hari maka berilah syafa'at di hari itu. Begitu juga Al Qur'an berkata: sesungguhnya aku(Al Qur'an) telah menahannya tidak tidur di malam hari, maka berilah syafa'at di hari Qiyamat nanti. (H.R Hakim, Thabrani). 


Dari penjelasan diatas jelas Puasa dan Al Qur'an akan menjadi penolong bagi yang melakukan puasa yang memenuhi syarat dan rukunya serta menjauhi dari hal yang membatalkannya. Begitu juga orang yang membaca Al Qur'an dengan ilmu tajwid, serta mengamalkan isi kandungannya akan mendapat jaminan langsung  dari Allah SWT, begitu juga hadis yang menyatakan bahwa:


اﻟﻘﺮﺁﻥ ﺷﺎﻓﻊ ﻣﺸﻔﻊ


Artinya: Al Qur'an akan memberi Penolong(Syafa'at), serta diberi izin untuk memberi Syafaat.


A. Pengertian Syafa'at

Secara bahasa Syafa'at berasal dari Masdar  شفع إلى yang berarti izin memberi Syafa'at.

Sedangkan Syafa'at menurut istilah adalah permintaan untuk terhindar dari segala dosa, hal ini seperti yang diungkapkan oleh Al Jurjani dalan kitab Atta'rifatnya, Dalam kitab Bariqah Muhammadiyyah, ada sebagian ulama yang menyatakan bahwa Syafa'at adalah:

  سؤال الخير للغير 

Artinya: permintaan kebaikan untuk orang lain.


Dari penjelasan diatas kita mengetahui bahwa Syafa'at memiliki keterkaitan hubungan antara manusia dengan orang lain saling membutuhkan pertolongan baik di dunia maupun akhirat, terutama orang yang mempunyai kesalahan pasti merasa ada sebuah beban diakhirat. Tapi semua pertolongan itu bermuara dari rahmat Allah yang telah di berikan kepada hamba hamba yang Ia kehendaki.


B. Macam macam Syafa'at beserta tujuannya.

Dalam Islam dikenal berbagai macam adanya Syafa'at, diantaranya:

1. Syafaat Al Udzma yaitu Syafa'at yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW pada hari penentuan putusan amal di akhirat.
2. Syafa'at orang orang pilihan untuk mencegah datangnya Adzab, serta untuk memperoleh derajat yang tinggi, misalnya para Nabi, Ulama, dan Syuhada(orang yang mati syahid dalam pertempuran).
3. Syafa'at yang berasal dari perbuatan yang dilakukan oleh manusia, seperti Puasa, bacaan Al Qur'an akan memberi Syafa'at bagi yang mau menjalankan dengan ikhlas.

Menurut Imam Al Qistilani dalam kitab Mawahibnya menyatakan bahwa Syafaat ada 5 macam:
a. Syafa'at yang diberikan ketika masa menunggu perhitungan amal manusia.
b. Masuknya Surga oleh segolongan manusia tanpa ada hisab(perhitungan amal sebelumnya).
c. Syafa'at yang diberikan kepada Ahli Neraka, seperti yang dirasakan oleh Abu Lahab, setiap hari Senin mendapatkan keringanan Siksaan karena ia bangga akan kelahiran Nabi dengan memerdekakan Budaknya yang bernama Tsuwaibah Al Aslamiyyah.
d. Syafa'at yang diberikan kepada orang Mukmin supaya keluar dari Neraka.
e. Syafa'at untuk diberikan untuk mengangkat derajat seseorang yang telah dikehendakiNya.

Semoga dengan adanya Syafa'at kita selalu optimis menjalani kehidupan ini, serta berusaha menjadi orang yang akan memberi Syafa'at kepada orang lain.

Depok, 18 Juni 2017,19.00WIB