Islam Membawa Pesan Perdamaian

Islam Membawa Pesan Perdamaian
oleh:Moh Afif Sholeh



Islam Agama yang rahmah atau pembawa misi perdamaian, hal ini telah dipraktekkan oleh baginda Nabi ketika pertama kali menyebarkan Agama Islam dihadang, serta disakiti oleh lawan lawanya, tanpa ada perlawanan sama sekali, sebaliknya beliau selalu mendoakan agar mereka mendapatkan petunjuk kebenaran, sehingga mampu membedakan yang hak dan batil.

Kesabaran serta ketabahan beliau selalu menjadi landasan dalam memperjuangkan sebuah kebenaran, beliau tidak pernah memaksa kepada siapa pun untuk mengikutinya. Sehingga lambat laun banyak yang bersimpati kepada beliau karena keluhuran akhlaknya yang selalu menjadi barometer saat itu mampu merubah tatanan masyarakat ke arah yang lebih baik. Setelah beliau di Madinah beliau menyatukan beberapa suku yang selalu bermusuhan, serta mampu meredam konflik horisontal antara orang Yahudi maupun Nasrani. Perselisihan sesama Muslim selalu dipecahkan dengan jalan damai, serta mengedepankan kemaslahatan bersama, bukan memenangkan kelompok, atau suku tertentu, hal ini sesuai dengan perintah Al Qur'an Surat Al-Hujurat 10 yang berbunyi:


(إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ)

artinya: Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.

Menurut Ibnu Asyur seorang Mufassir asal Tunisia menyatakan bahwa ayat ini sebagai dasar perdamaian antara dua golongan orang Mukmin yang saling bertikai atau bermusuhan karena suatu hal yang diperselisihkan, seperti yang pernah dilakukan oleh Nabi mendamaikan suku Aus dan Khazraj dan juga membangun perasaudaraan antara Sahabat Muhajirin dan Anshar. Ayat ini diakhiri dengan perintah bertakwa yang bertujuan untuk menjauhi segala macam permusuhan maupun perselisihan supaya selalu diberi rahmah atau kasih sayang oleh Allah.

Nabi juga pernah bersabda yang berisi tentang anjuran untuk mempererat hubungan perasaudaraan serta menjauhkan permusuhan, seperti hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

اﻟْﻤُﺴْﻠِﻢُ ﺃَﺧُﻮ اﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ ﻻَ ﻳَﻈْﻠِﻤُﻪُ ﻭَﻻَ ﻳَﺨْﺬُﻟُﻪُ ﻭَﻻَ ﻳَﺤْﻘِﺮُﻩُ ﺑِﺤَﺴْﺐِ اﻣْﺮِﺉٍ ﻣِﻦَ اﻟﺸَّﺮِّ ﺃَﻥْ ﻳَﺤْﻘِﺮَ ﺃَﺧَﺎﻩُ اﻟْﻤُﺴْﻠِﻢَ»
artinya: Orang Muslim saudara orang Muslim, tidak boleh menganiaya maupun menghinanya, serta dianggap kurang baik bila ada orang islam menghina saudaranya yang Muslim (HR. Muslim)

Dalam sejarah, Umat Islam selalu dibenturkan dengan masalah kekuasaan atau urusan politik, yang menjadikan munculnya percikan api konflik permusuhan yang berkepanjangan. Sehingga menjadikan sulit untuk mencapai perdamain yang didambakan. Seperti konflik di Timur Tengah yang tak kunjung selesai sampai saat ini. Imabasnya adalah banyak korban dari Umat Islam sendiri, terutama rakyat sipil yang tak bersalah, anak anak menjadi Yatim, serta banyaknya janda yang ditinggal suaminya akibat perang saudara diantara orang Islam. 

Dan hal yang mendasar adalah Allah telah menjadikan manusia yang berbeda beda macam karakter, perbedaan kulit, bahasa, tidak lain untuk saling kenal, memahami satu dengan yang lain untuk mencari titik persamaan, bukan untuk memperbesar perbedaan, sehingga tercipta masyarakat yang damai dan sentosa. 

Semoga Negara kita menjadi negara yang aman, terhindar dari perpecahan, dan permusuhan.

Depok, 3Juni 2017, 21.49 Wib